Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melihat Posisi Utang Pemerintah yang Melonjak dalam 5 Tahun

image-gnews
Ilustrasi Hutang. shutterstock.com
Ilustrasi Hutang. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Selama lima tahun sejak 2017 hingga 2021, total outstanding utang pemerintah mengalami lonjakan tajam. Pada 2017, total utang pemerintah ialah Rp 3.994,8 triliun. Jumlah ini meningkat hampir dua kali lipat pada posisi Juni 2021 yang mencapai Rp 6.570, 2 triliun.

Posisi utang pemerintah dipaparkan dalam Buku II Nota Keuangan Tahun Anggaran 2022. “Kenaikan outstanding utang tersebut sebagian besar bersumber dari SBN (surat berharga negara), utamanya SBN dalam denominasi rupiah,” penjelasan yang tertera dalam Buku Nota Keuangan seperti dikutip Tempo pada Rabu, 18 Agustus 2021.

Bila ditilik secara rinci, total outstanding utang pemerintah pada 2017 yang sebesar 3.994,8 triliun naik menjadi Rp 4.466,2 triliun pada 2018. Posisi utang pun kembali meningkat pada 2019 menjadi Rp 4.786,6 triliun dan pada 2020 menjadi Rp 6.0746,6 triliun. Sementara itu menurut posisi terakhir per Juni 2021, total outstanding utang pemerintah adalah Rp 6.570,2 triliun.

Dari sumbernya, utang terbesar berasal dari SBN. Pada 2017, jumlah pembiayaan utang dari SBN mencapai Rp 441,8 triliun; kemudian berturut-turut pada 2018 sebesar 358,4 triliun; pada 2019 senilai 446,3 triliun; dan pada 2020 sebesar 1.177,2 triliun. Adapun dari outlook 2021, total pembiayaan utang dari SBN sebanyak 992,8 triliun dan dalam RAPBN 2022 senilai Rp 991,3 triliun.

Sedangkan penarikan pinjaman dalam negeri dalam lima tahun terakhir berturut-turut juga meningkat. Pada 2017, penarikan pinjaman dalam negeri sebesar Rp 1,3 triliun; pada 2018 senilai Rp 2,4 triliun; 2019 sebesar Rp 4,2 triliun; pada 2020 ialah Rp 3,8 triliun; pada 2021 akan mencapai Rp 2,7 triliun; dan pada 2022 diprediksi sebesar Rp 3,6 triliun.

Adapun untuk utang yang berasal dari penarikan pinjaman luar negeri (bruto); jumlah pembiayaannya pada 2017 mencapai Rp 51,7 triliun. Selanjutnya pada 2018 bertambah Rp 88,6 triliun; pada 2019 sebanyak Rp 74,2 triliun; pada 2020 sebesar Rp 141,1 triliun; pada 2021 diperkirakan mencapai 115,4 triliun; dan pada 2022 diproyeksikan senilai Rp 63,5 triliun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika ditelusuri lebih jauh, outstanding utang pemerintah meningkat pada 2018 karena adanya pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini juga didorong peningkatan penarikan pinjaman tunai sebagai bagian dari fleksibilitas sumber pembiayaan.

Sementara itu pada 2020, peningkatan outstanding pinjaman melonjak lantaran adanya dampak dari penarikan pinjaman tunai untuk penanganan Covid-19. Adapun outstanding utang sebagian besar bersumber dari lembaga multilateral dan bilateral.

Adapun pembiayaan melalui utang dilakukan dalam beberapa mata uang asing, terutama dolar, euro, dan yen. Tujuannya mendukung natural hedging dalam pengelolaan keuangan negara untuk mengimbangi penerimaan dan belanja negara dalam valuta asing.

Baca Juga: Terkini Bisnis: Harga PCR di Bandara Turun, Rasio Utang terhadap PDB Naik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

41 menit lalu

Ilustrasi uang rupiah. Shutterstock
Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.


BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

1 hari lalu

BTPN Syariah. Istimewa
BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.


Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

1 hari lalu

Ilustrasi Minyak Goreng. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU
Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.


Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

1 hari lalu

BFI Finance. Istimewa
Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.


Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.


Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.


Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

2 hari lalu

Prabowo dan Jokowi di restoran Seribu Rasa. Instagram/Prabowo
Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.


Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

2 hari lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.


Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.


Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.