Sepanjang Januari hingga Juni 2021, volume penjualan produk Pertamina di pasar ekspor mencapai 3.999 MT dengan nilai US$ 1,9 miliar. ”Revenue PIMD didukung oleh tren harga produk yang meningkat selaras dengan peningkatan harga minyak dan volume penjualan,” kata Fajriyah.
Di bisnis pelumas, PT Pertamina Lubricant (PTPL) menguatkan posisinya di pasar dunia. Saat ini, ekspor pelumas Pertamina telah menembus 14 negara dengan pasar terbesar berada di benua Asia, Afrika, dan Australia.
Di pengapalan, Pertamina International Shipping (PIS) meiliki sebelas armada yang telah berlabuh dan bersandar di pelabuhan internasional. Tiga dari 11 kapal itu disebut-sebut berhasil memperoleh Certifcate of Compliance dari United States of America Coast Guard.
“Di tengah pandemi Covid-19, Pertamina berhasil meresmikan tanker raksasa VLCC Pertamina Pride dan Pertamina Prime serta bekerjasama dengan anak usaha Petronas group, yaitu Petco Trading Labuan Company Limited (PTLCL),” kata Fajriyah.
Dengan pengembangan sektor tersebut, Pertamina mencetak laba bersih dengan capaian 127 persen dari target sepanjang semester I 2021. Nilai keuntungan Pertamina sebesar Rp 2,6 triliun atau US$ 183 juta.
Baca: BCA Blokir Kartu ATM Magnetic Stripe Awal 2022, Nasabah Diimbau Ganti ke Chip