TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap penambahan investasi pada beberapa bulan ke depan ini bisa memenuhi target Rp 900 triliun di 2021.
"Serta menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan perekonomian secara lebih signifikan," kata Jokowi dalam Pidato Kenegaraan di Gedung MPR/DPR, Senin, 16 Agustus 2021.
Pada periode Januari sampai Juni 2021, ia menyebutkan, realisasi investasi Indonesia, tidak termasuk sektor hulu migas dan jasa keuangan, sedikitnya Rp 442,8 triliun, dengan rincian 51,5 persen di Luar Jawa, dan 48,5 persen di Jawa. Investasi ini menyerap lebih dari 620 ribu tenaga kerja Indonesia.
Perkembangan investasi, kata dia, harus menjadi bagian terintegrasi dengan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan. Peningkatan kelas pengusaha UMKM menjadi agenda utama. Berbagai kemudahan disiapkan untuk menumbuhkan UMKM, termasuk kemitraan strategis dengan perusahaan besar, agar cepat masuk dalam rantai pasok global.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk UMKM, serta meningkatkan pemerataan dan kemandirian ekonomi masyarakat. Ekosistem investasi dan kolaborasi di dunia usaha ini juga dimaksudkan untuk memperkuat perkembangan ekonomi berbasis inovasi dan teknologi, khususnya ke arah Ekonomi Hijau dan Ekonomi Biru
yang berkelanjutan. Di juga mengatakan perkembangan sektor pangan terus diupayakan untuk membangun kemandirian pangan.