Ia meminta para gubernur, bupati dan wali kota untuk menggali potensi ekspor pertanian di daerah masing-masing."Segera garap komoditas-komoditas pertanian yang potensial untuk dikembangkan. Perkuat petani dengan akses permodalan, inovasi teknologi dan pendampingan," kata dia.
Ia menyebut sudah banyak bicara dengan direktur-direktur utama perbankan agar pertanian mendapatkan perhatian khusus."Karena ini adalah kesempatan seperti yang disampaikan menteri pertanian mengenai Porang. Ada pasar yang besar yang bisa kita masuki tapi jangan ekspornya dalam bentuk mentahan, apalagi dalam bentuk umbi-umbian, paling tidak dalam bentuk tercacah atau syukur sudah dalam barang jadi," katanya.
Ia menegaskan bahwa target pemerintah adalah hilirisasi pertanian.
"Dan juga saya minta sambungkan dengan 'supply chain' nasional dan global, sehingga petani dan pelaku-pelaku usaha pertania bisa mudah mengkespor sehingga bisa berkembang menjadi sentra-sentra produksi pertanian yang berorientasi ekspor," jelas Presiden.
Ada 17 lokasi pelepasan ekspor produk pertanian yang dilakukan secara serentak yaitu di pelabuhan Tanjung Perak (Rp 1,3 triliun), bandara Soekarno Hatta (Rp 40,36 miliar), pelabuhan Laut Dwikora (Rp 194,31 miliar), pelabuhan Pelindo 1 (Rp 1 triliun), pelabuhan Belawan (Rp 431,6 miliar), pelabuhan Tanjung Priok (Rp 435,1 miliar) dan pelabuhan Tanjung Emas (Rp 400,57 miliar),
Adapun 10 lokasi lain berada di Balikpapan, Bandar Lampung, Padang, Batam, Makassar, Banjarmasin, Palembang, Jambi, Tanjung Balai dan Manado dengan nilai total produk ekspor senilai Rp7,29 triliun.
Baca Juga: Ekspor Komoditas Pertanian Naik, Jokowi Sebut Kesejahteraan Petani Meningkat