TEMPO.CO, Jakarta – Perusahaan Umum Bulog akan memproduksi beras berkualitas premium mulai 2022. Bulog sedang merampungkan pembangunan 13 fasilitas pengolah padi modern agar perusahaan bisa mengolah gabah secara mandiri.
“Saya berharap TNI, Polri, ASN semua akan menggunakan beras dari negara, beras premium. Jadi produksi itu mampu, kita serap, dan kita gunakan, sehingga tidak ada lagi itu impor,” ujar Buwas dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis, 12 Agustus 2021.
Penyiapan infrastruktur pengolahan beras tersebut kini tengah berlangsung. Pembangunan memerlukan waktu lantaran terkendala masalah pandemi Covid-19.
Buwas memastikan saat infrastruktur siap, Bulog bisa langsung menyerap gabah dari petani setara harga pasar. Dengan demikian, para petani tidak perlu lagi menghadapi tengkulak dan rantai penjualan yang panjang.
“Sebagai gambaran, petani tidak perlu berpikir menjual beras. Petani hanya memproduksi gabah dan menjual dalam bentuk gabah kepada Bulog. Harganya standar,” ujar Buwas.
Baca Juga:
Adapun 13 fasilitas pengolah beras terletak di berbagai wilayah produksi. Di antaranya Bojonegoro, Magetan, Jember, Banyuwangi, Sragen, Kendal, Grobogan, Subang, Karawang, Cirebon, Bandar Lampung, Sumbawa, dan Luwu Utara. Buwas memastikan perusahaan tidak perlu mengeluarkan anggaran yang besar karena infrastruktur untuk mengolah beras menjadi premium sama harganya saat perusahaan memproses beras medium.
“Cost pembuatan beras medium dan premium sama saja,” katanya. Adapun selain beras premium, Bulog akan mengolah berbagai komoditas pengganti makanan pokok lainnya, seperti jagung hingga sagu.
Dengan mendongkrak produksi bahan pokok, Buwas mengatakan Indonesia akan mampu bersaing dengan negara lain. “Selama ini kita tidak bisa bersaing dengan negara lain. Inilah yang kita pacu,” katanya.
Baca Juga: Buwas Pastikan Penyaluran Beras Bansos PPKM Tahap II Kelar 20 Agustus