2. Bambang Brodjonegoro Ungkap Alasan Bergabung Jadi Pengurus Kadin
Bambang Brodjonegoro menerima ajakan dari Arsjad Rasjid untuk masuk sebagai pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2021-2026. Sehingga pada Senin, 9 Agustus 2021, Arsjad sebagai Ketua Kadin mengumumkan Bambang sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan.
Mantan Menteri Riset dan Teknologi ini bercerita bahwa alasan bergabung karena saat ini Ia fokus di dunia korporasi sebagai komisaris di beberapa perusahaan. Selain, sebagai Guru Besar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI).
"Kadin adalah wadah yang tepat untuk pengembangan usaha, khususnya yang menjadi perhatian saya, pengembangan kewirausahaan dan pemberdayaan UMKM," kata Bambang saat dihubungi di Jakarta, Selasa, 10 Agustus 2021.
Bambang adalah salah satu nama baru yang masuk sebagai pengurus Kadin. Selain Bambang, ada juga Andre Soelistyo yang merupakan CEO Grup GoTo, hingga Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Patria Sjahrir.
3. Indef Prediksi Kemampuan Fiskal RI untuk Stimulus Ekonomi Makin Rendah
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Riza Annisa Pujarama memperkirakan Indonesia ke depannya akan menghadapi kondisi fiskal yang tidak fleksibel. Pasalnya, dilihat dari trennya sejak 2015-2021, 40 persen belanja pemerinta dihabiskan untuk belanja operasional.
"Sementara itu, pembayaran bunga utang komposisinya meningkat di tahun 2021, angkanya mencapai 19,1 persen artinya bahwa kemampuan fiskal kita untuk fleksibilitas semakin melemah," ujar Riza dalam webinar, Selasa, 10 Agustus 2020.
Di sisi lain, belanja modal pemerintah pusat juga semakin turun komposisinya. Pada 2015, porsi belanja modal pemerintah pusat mencapai 18,2 persen. Pada tahun itu, porsi belanja modal tercatat 12,6 persen.
Adapun belanja bantuan sosial pun berada pada kisaran 8 persen dan sempat meningkat 11 persen pada 2020 lantaran adanya pandemi.