Turunnya harga emas di dalam negeri terpicu oleh terus merosotnya harga komoditas tersebut belakangan ini. Bahkan, harga perak turut jatuh.
Hal terjadi setelah laporan pekerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan memicu spekulasi bahwa The Federal Reserve mungkin mulai mengurangi stimulus moneter segera. Harga spot emas batangan turun lebih dari 4 persen dan perak merosot sebanyak 7 persen setelah angka ketenagakerjaan pada Jumat pekan lalu, 6 Agustus 2021.
Presiden Fed Dallas Robert Kaplan mengatakan bank sentral harus mulai mengurangi pembelian asetnya lebih cepat dan secara bertahap. Pernyataan ini menegaskan ekspektasi bahwa stimulus akan ditekan. Setelah pernyataan ini, apresiasi dolar AS tertahan, sementara imbal hasil obligasi 10-tahun AS naik.
Pelemahan harga emas ini terjadi di tengah kekhawatiran investor bahwa ekonomi AS yang membaik dan inflasi yang meningkat akan mendorong The Fed untuk menarik kembali dukungan ekonomi jumbonya. Suku bunga rendah membantu membuat emas lebih kompetitif terhadap aset yang menawarkan hasil.
“Kami melihat jumlah pekerjaan yang lebih kuat yang mungkin menyiratkan bahwa ada kekuatan lebih lanjut untuk datang dalam inflasi jika angka pekerjaan itu terus menguat. Pedagang sekarang berhati-hati,” kata David Lennox, Analis Sumber Daya Alam di Fat Prophets, Sydney.
Adapun penguatan dolar saat ini disebut-sebut tidak akan terlalu membantu perbaikan harga emas. Spot gold diperdagangkan 2,3 persen lebih rendah pada US$ 1.721,72 per ounce pada pukul 8:11 pagi di Singapura setelah sebelumnya menyentuh level terendah sejak Maret.
HENDARTYO HANGGI | BISNIS
Baca: Pelanggan Tokopedia Merasa Tertipu Pakai GoSend usai Beli iPad, Ini Sikap Gojek