Peter pun menyatakan terima kasih atas kepercayaan masyarakat. Meski demikian saat dikonfirmasi, ia mengaku belum memperoleh pemberitahuan dari Kementerian BUMN sebagai pemegang saham terbesar.
"Belum," kata Peter.
Garuda sebelumnya memang berencana mengurangi komisaris sebagai bentuk efisiensi. Rencana itu diungkapkan Menteri BUMN Erick Thohir pada Juni lalu setelah Garuda diketahui memiliki utang senilai Rp 70 triliun.
Erick Thohir saat itu mengusulkan komisaris perusahaan maskapai pelat merah itu dipangkas dari lima orang menjadi tinggal dua atau tiga orang. "Jadi nanti jumlah komisaris kita kurangi, entah dua, entah tiga," katanya.
Adapun sebelum rencana pengurangan komisaris mencuat, Peter Gontha sempat mengungkap kondisi perusahaan yang mengalami kesulitan likuiditas. Dalam suratnya, Peter menyebut Garuda tidak melakukan penghematan, seperti pengurangan rute yang merugi.
Baca: Chairul Tanjung Disebut Rugi 11,2 Triliun di Garuda, Ini Penjelasan Peter Gontha