3. Melesat 24,7 persen hingga terkena batas ARA
Setelah resmi melantai, saham BUKA langsung melonjak dan mengalami Auto Reject Atas alias ARA. Dibuka pada harga Rp 850, saham emiten itu langsung naik ke angka 1.060 per saham atau 24,7 persen.
"BUKA mengawali debutnya di bursa saham RI dengan positif, langsung melesat ke titik ARA sejak pembukaan sesi di level Rp 1.060 per saham (naik 25 persen) sekaligus langsung menembus 15 besar kapitalisasi pasar tertinggi di Indonesia Rp 109,2 triliun," dinukil dari analisis Samuel Sekuritas Indonesia, Jumat, 6 Agustus 2021.
Di sisi lain, saham Bukalapak juga menjadi yang paling banyak dijual asing di pasar reguler pada hari ini dengan nilai sebesar Rp 237,1 miliar.
4. Cetak sejarah baru di BEI
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan IPO BUKA menoreh sejarah. Pasalnya, Bukalapak menjadi perusahaan unicorn pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia bahkan di bursa kawasan ASEAN.
"Bukalapak adalah perusahaan tercatat yang menarik minat investor paling banyak. Tercatat sekitar 96 ribu investor berpartisipasi pada public offering perseroan," kata Inarno dalam siaran langsung seremoni IPO Bukalapak, Jumat, 6 Agustus 2021.
Dengan melantainya perseroan di pasar modal, Inarno berharap dapat memberikan inspirasi bagi perusahaan lain, termasuk unicorn, centaur, dan startup teknologi lainnya untuk berkarya dengan menjadikan BEI sebagai house of growth.
"Melantainya perseroan di bursa akan menjadi perjalanan awal yang baik bagi kemajuan perseroan dan akhirnya memajukan pasar modal," kata Inarno.