TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi berharap melantainya Bukalapak (BUKA) di pasar modal dapat diikuti oleh perusahaan teknologi lain. Dengan demikian, potensi besar ekonomi digital Indonesia bisa diwujudkan agar lebih maju dan tumbuh ke depannya.
"Semoga dengan IPO, Bukalapak dapat memperluas dampak positif akan keberadaan dan inovasi dan teknologi bagi segenap masyarakat Indonesia dan menjadi dorongan bagi perusahaan teknologi lain agar mengikuti langkan Bukalapak dan melantai di BEI," ujar Luhut dalam video yang ditayangkan virtual, Jumat, 6 Agustus 2021.
Menurut Luhut, dalam 11 tahun keberjalanannya di Indonesia, Bukalapak tidak hanya menunjukkan performa bisnis yang terus bertumbuh da berkembang, namun juga menyediakan layanan dan produk yang berdampak bagi masyarakat, khususnya sektor UMKM.
Bahkan, Luhut berujar sudah ada 13 juta UMKM yang bermitra dengan Bukalapak dan memberi layanan daring maupun luring.
"Saya berharap Bukalapak dapat terus membantu akselerasi teknologi dan inklusi keuangan kepada para pelapak dan warung sehingga mampu meningkatkan kapasitas usahanya," ujar Luhut. Dengan demikian, para mitra dapat meningkatkan kualitas hidupnya, terutama di tengah suasana pandemi covid-19.
PT Bukalapak.com Tbk resmi tercatat di Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI). BUKA merupakan perusahaan tercatat ke-28 di BEI pada tahun 2021.
Setelah resmi melantai, saham BUKA langsung melonjak dan mengalami Auto Reject Atas alias ARA. Dibuka pada harga Rp 850, saham emiten itu langsung naik ke angka 1.060 per saham atau 24,7 persen.
Perusahaan e-commerce ini melepas 25,76 miliar lembar saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru atau 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Adapun jumlah seluruh nilai IPO saham itu mencapai Rp 21,9 triliun.
Dalam pelaksanaan IPO, Bukalapak menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Adapun PT UBS Sekuritas Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia telah juga ditunjuk untuk bertindak sebagai penjamin emisi efek.
Baca Juga: Samuel Sekuritas: Saham BUKA Langsung Tembus 15 Kapitalisasi Pasar Tertinggi