TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) bersubsidi hingga Juli 2021 sudah mencapai hampir Rp 140 triliun.
Penyaluran tersebut setara dengan sekitar 50 persen dari target penyaluran tahun ini sebesar Rp 253 triliun.
“Hingga Juli ini KUR sudah disalurkan mendekati Rp 140 triliun, di mana targetnya lebih dari 6 juta usaha kecil yang akan mendapatkan kredit usaha rakyat bersubsidi ini,” kata dia pada pembukaan virtual acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It), Selasa, 3 Agustus 2021.
Dia mengatakan target penerima KUR tersebut, utamanya super mikro, baru pertama kali membuka rekening dan menjadi debitur perbankan. Menurut dia, hal itu sekaligus akan meningkatkan inklusi dan literasi keuangan.
Adapun, pemerintah menyalurkan KUR, melalui perbankan, kepada masyarakat luas terutama untuk kelompok sangat membutuhkan seperti pemilik usaha super mikro, mikro, dan mikro menengah. Penyaluran kredit tersebut juga disertai oleh subsidi bunga oleh pemerintah.
Kredit tersebut terus meningkat sejak 2015 sebesar Rp 30 triliun, dan melonjak tiga kali lipat menjadi Rp 100 triliun di 2016.
Di tengah pandemi Covid-19 pada 2020, pemerintah menaikkan KUR menjadi Rp 198 triliun untuk mendukung masyarakat yang membutuhkan bantuan seperti kredit ultra mikro dan usaha kecil.
Sementara, jumlah debitur KUR juga ikut meningkat sejak 2015 sebanyak 1 juta orang, menjadi 6,12 juta orang, menurut data terakhir.
“Sekarang ini di 2021 targetnya dinaikkan lagi dari Rp 198 triliun tahun lalu, yang sudah melonjak dari biasanya Rp 100 triliun, sekarang KUR subsidi akan dinaikkan menjadi Rp 253 triliun tahun ini,” kata Sri Mulyani.
Baca juga: Sri Mulyani Jelaskan soal Bantuan UKT Rp 2,4 Juta untuk Mahasiswa di 2021