Tak hanya sektor manufaktur, ia juga mendapat laporan dari sektor transportasi yang menjadi sektor paling berat jika pendemi terus berlangsung. Berikutnya, sektor terkait seperti hotel, restoran, kafe atau Horeka yang terimbas cukup parah.
Sektor retail terutama mal, kata Arsjad, juga sudah melaporkan ancaman akan PHK 30 persen dari total pegawai di mal sekitar 280.000 pegawai. "Sedangkan supermarket malahan sudah berguguran selain karena pendemi juga karena pola belanja yang berubah seperti Giant yang sudah resmi tutup."
Tekanan yang berat dirasakan industri, menurut dia, karena masih tetap harus membayarkan beban operasional wajib mulai dari listrik, pinjaman, hingga gaji karyawan.
Oleh sebab itu, Kadin akan tetap berupaya menjadi jembatan bagi pemerintah, pengusaha, pekerja dalam menghubungkan kesenjangan antara pendapatan yang hilang dan kewajiban yang masih ada. "Pada prinsipnya, kami juga memahami saat ini seluruh pihak baik pemerintah, pekerja, dan masyarakat sama-sama banyak yang kehilangan pendapatan," ujarnya.
BISNIS
Baca: Greysia / Apriyani Raih Emas, Sandiaga Uno Ajak Plesir ke 6 Destinasi Unggulan