Data mengenai jumlah limbah B3 medis COVID-19 ini dihimpun berdasarkan laporan dari provinsi. Namun Siti memperkirakan data yang diterima tersebut belum lengkap, untuk itu Kementerian LHK akan terus melengkapinya.
“Kalau perkiraannya asosiasi rumah sakit itu limbah medisnya itu besar sekali, bisa mencapai 383 ton per hari,” ujarnya. Limbah medis B3 ini pun mengalami peningkatan cukup signifikan selama pandemi Covid-19.
Di Jawa Barat limbah B3 medis meningkat dari 74,03 ton pada 9 Maret menjadi 836,975 ton pada 27 Juli 2021. Di Jawa Tengah, dari 122,82 ton meningkat menjadi 502,401 ton.
Di Jawa Timur, dari 509,16 ton menjadi 629,497 ton. Di Banten, dari 228,06 ton menjadi 591,79 ton. Sementara di DKI Jakarta, dari 7.496,56 ton menjadi 10.939,053 ton.
Siti berujar dari dana Rp1,3 triliun yang diproyeksikan, sekitar Rp 600 miliar merupakan dana yang dialokasikan untuk transfer kepada daerah.
“Pemerintah daerah jangan lengah soal limbah medis ini. Ikuti perkembangan di lapangannya, sarana-sarananya,” kata Siti.
BACA: Jokowi Ingatkan ASN untuk Melayani Masyarakat, Bukan Dilayani
CAESAR AKBAR