“Dia bilang, kalau semua dibatasi, saya tidak tahu bagaimana mengatasi kerugian ini,” tutur Sandiaga menirukan pesan pengusaha tersebut.
Sandiaga bertutur, pembatasan kegiatan masyarakat diakui menambah beban bagi pelaku usaha di sektor wisata dan turunannya yang telah merasakan imbas karena pandemi selama lebih dari satu tahun. Guna menekan dampak tersebut, ia mengklaim membentuk tim percepatan untuk mendorong pencairan dana bantuan pemerintah untuk usaha pariwisata. Hibah pariwisata senilai Rp 2,4 triliun disebut-sebut akan cair pada Juli.
Sandiaga menyatakan penyusunan skema hibah sempat mengalami stagnansi di Kementerian Keuangan. Kementerian Keuangan melakukan revitalisasi, realokasi, dan refocusing skema anggaran agar dana hibah lebih tepat sasaran dan tak terjadi kebocoran yang mengurangi efektivitas pemulihan ekonomi nasional atau PEN.
Di samping mendorong percepatan bantuan, Sandiaga menyebut pihaknya mendorong agar Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI menyediakan akomodasi bagi tenaga kesehatan maupun pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri. “Harapannya membantu meningkatkan keterisian hotel 40-50 persen,” ujar Sandiaga.
Saat ini, okupansi hotel yang membuka layanan isolasi diperkirakan meningkat mencapai 90 persen, bahkan penuh. Namun, Sandiaga menyatakan hotel yang membuka fasilitas untuk program isolasi mandiri dan akomodasi untuk tenaga kesehatan masih sedikit, yaitu 20-30 persen.
Baca: Sandiaga Beri Beasiswa untuk Anak Pedagang Terdampak PPKM Darurat