TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian alias Kemenperin berperan aktif untuk mendorong percepatan penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19 di tanah air. Berbagai langkah strategis telah dijalankan, dengan mempertimbangkan aspek kesehatan dan ekonomi yang sama-sama menjadi prioritas.
“Salah satu upayanya adalah menyediakan fasilitas isolasi mandiri (isoman) dengan kapasitas 500 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Jakarta seratus pasien, Bogor seratus pasien, Bandung seratus pasien, Yogyakarta seratus pasien, dan Surabaya seratus pasien,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan pers, Sabtu, 24 Juli 2021.
Agus mengatakan penyediaan fasilitas isolasi terpadu oleh berbagai kementerian/lembaga dimaksudkan untuk mengurangi tekanan terhadap rumah sakit yang saat ini cukup kewalahan akibat melonjaknya jumlah pasien Covid-19. Hal ini sesuai dengan arahan dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 14 Juli 2021.
“Bahwa dalam membantu penanganan Covid-19, setiap kementerian/lembaga diharapkan dapat menyediakan fasilitas isolasi mandiri terpusat dengan memanfaatkan gedung atau balai diklat yang dimiliki masing-masing kementerian/lembaga,” tutur Agus.
Menindaklanjuti hal tersebut, Kemenperin menetapkan BDI Jakarta, Wisma Industri Kemenperin di Puncak, Politeknik Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) Bandung, BDI Yogyakarta, dan BDI Surabaya sebagai tempat isolasi mandiri terpusat. Nantinya fasilitas ini dapat digunakan oleh pegawai di lingkungan Kemenperin, keluarga pegawai, maupun masyarakat sekitar.
“Fasilitas isolasi terpadu juga berfungsi sebagai sarana penanganan pasien Covid agar dapat ditangani sejak dini dengan baik sehingga mencegah terjadinya perburukan,” ujarnya. Selain itu, fasilitas ini dapat pula membantu meringankan beban fasilitas kesehatan, Puskesmas, dan rumah sakit rujukan dalam penanganan pasien positif Covid-19
Agus mengemukakan, masing-masing fasilitas isoman menampung sekitar seratus pasien Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala, yang dilengkapi fasilitas kamar, kunjungan dokter dan perawat, serta pemberian obat-obatan sesuai kebutuhan pasien.
Fasilitas isoman tersebut juga akan dilengkapi dengan 300 konsentrator oksigen yang merupakan alat bantu pernafasan bagi pasien dengan gejala ringan dan sedang yang membutuhkan. Selain itu, lokasinya juga cukup dekat dengan rumah sakit, sehingga jika ada pasien yang bergejala berat, dapat langsung dirujuk ke rumah sakit terdekat tersebut.
Di samping fasilitas isolasi terpusat, Agus mengatakan Kemenperin saat ini tengah mendorong pendirian fasilitas-fasilitas isolasi berupa rumah-rumah oksigen bekerja sama dengan para perusahaan industri terutama industri-industri non-produsen oksigen tetapi memiliki teknologi penghasil oksigen.
"Ini ditujukan untuk mendekatkan fasilitas isolasi dengan sumber-sumber oksigen sehingga tidak ada kendala suplai oksigen bagi pasien Covid-19,” ungkapya.
Selain penyediaan fasilitas isoman terpusat, Agus menyatakan, Kemenperin juga bekerja sama dengan asosiasi industri dalam menyelenggarakan program vaksinasi bagi para pelaku industri atau tenaga kerja perusahaan manufaktur di wilayah Jawa dan Bali.
“Jumlah sasaran vaksinasi tersebut sebanyak lima juta orang dan akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai Oktober 2021,” ujarnya.
Baca Juga: Adik Ipar Meninggal, Inul Daratista: Kalian Masih Tidak Percaya Covid-19?