TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Perindustrian mencatat sebanyak 600 oksigen konsentrator siap masuk ke Indonesia dari Cina. Alat yang berfungsi memproses oksigen dengan cara mengambil udara di ruangan sekitar tersebut diimpor oleh Indorama.
“Sudah ada yang on the way dan hampir sampai. Kami pesan 600 lewat Indorama. Berebutan di sana (Cina), ada juga yang sedang menunggu kapal, lalu masalah jadwal perjalanan, jadi perlu waktu untuk tiba di Indonesia,” ujar Direktur Industri Kimia Hulu, Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil, Kementerian Perindustrian Fridy Juwono saat dihubungi Tempo, Kamis, 8 Juli 2021.
Fridy mengatakan pengadaan oksigen dilakukan menggunakan mekanisme business to business atau B to B. Setelah barang tiba di Indonesia, ia mengklaim Indorama akan mendonasikannya kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB untuk didistribusikan ke rumah sakit maupun fasilitas kesehatan lainnya.
Menurut Fridy, saat ini Indonesia baru menjajaki kerja sama dengan Cina untuk pengadaan oksigen konsentrator. Sedangkan dengan Singapura, Indonesia masih dalam proses komunikasi.
Faktor jarak yang relatif dekat merupakan alasan Indonesia untuk mengimpor konsentrator dari Negeri Tirai Bambu. “Cina adalah negara yang sumber produksinya paling dekat. Juga dari sisi ketersediaannya kan di Cina distribusi jalan, produksi jalan. Kalau dari Eropa jauh,” ujar Fridy.