TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai sikap berbagai pihak yang menyalahkan masuknya tenaga kerja asing di sektor-sektor industri strategis kurang tepat. Sebab, mereka bertugas melakukan alih teknologi.
“Kita enggak boleh marah-marah karena enggak dapat tempat, karena bagaimana juga teknologinya kita harus belajar juga. Jadi ada alih teknologi," ujar Luhut dalam keterangan tertulis, Rabu, 23 Juni 2021.
Luhut melakukan ke kawasan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Halmahera Tengah. Dalam perjalanan dinasnya, Luhut minta agar investor IWIP turut membantu meningkatkan kualitas pendidikan di sekitar lokasi perusahaan dengan membangun politeknik.
Menurut dia, lembaga pendidikan itu bisa memberikan fasilitas pendidikan kepada masyarakat lokal yang berpotensi diserap sebagai tenaga kerja menggantikan para pegawai ahli yang saat ini bekerja di pabrik. Kawasan industri yang terintergasi pun dianggap dapat menjadi lokasi praktik yang cocok bagi para mahasiswa.
Ia mengklaim, meski tenaga asing masih masuk ke Indonesia untuk alih teknologi, saat ini sudah banyak tenaga kerja lokal yang bekerja di bagian teknis. Di divisi room control, misalnya. Ia mengatakan sejumlah pekerja lokal mulai dipekerjakan di bidang tersebut.
“Tapi saya minta harus ada sekolah yang khusus agar bisa lebih bagus ke depannya," kata Luhut.
Selain pembangunan politeknik, Luhut meminta Vice Presiden PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) Kevin He memperhatikan aspek lingkungan. "Saya minta juga kepada Kevin agar lingkungan dijaga sehingga lebih bersih, seperti air pengeluaran dari power plan PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) agar diperiksa sehingga clean (bersih)," ujarnya.
Baca: Kasus Covid-19 Melonjak, Luhut: Ini Kesalahan Kita Ramai-ramai