4. BEI Ungkap Penyebab Anjloknya IHSG hingga ke Bawah Level Psikologis 6.000
Bursa Efek Indonesia menanggapi melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok ke bawah level psikologis 6.000.
Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo menjelaskan pelemahan IHSG dan sejumlah indeks saham regional tersebut disebabkan oleh kekhawatiran investor mengenai pengetatan (tapering off) yang akan dilakukan oleh The Fed.
“Taper tantrum dimulai lagi karena rencana The Fed mau menaikkan suku bunga pada kuartal I 2022,” kata Laksono di Jakarta, Senin, 21 Juni 2021.
Taper Tantrum merupakan kebijakan mengurangi nilai pembelian aset, seperti obligasi atau quantitative easing (QE) oleh The Fed. Apabila hal tersebut terjadi, maka aliran modal akan keluar dari negara emerging market, termasuk Indonesia dan kembali ke AS sehingga dapat memicu gejolak pasar keuangan.
Pukul 09.02 WIB, IHSG ambrol 2 persen atau 120,33 poin menjadi 5.886,78. Terpantau 301 saham melemah, 51 saham naik, dan 124 saham stagnan.
Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tercatat Rp 7.071,39 triliun. Investor asing terpantau melakukan beli bersih atau net buy sekitar Rp 13,82 miliar di seluruh pasar.
Baca berita selengkapnya di sini.