"Kalau tidak shortage, penjualan air purifier Sharp bisa menembus 20.000 sampai 25.000 unit per bulan," kata Andry.
Hal itu, kata dia, terkait kuota Sharp Electronics Corp, terhadap setiap negara, mengingat permintaan negara lain seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, dan Jepang, juga tinggi.
Beruntung, kata dia, sebelum pandemi permintaan penjernih udara SEID sudah tinggi di kisaran 5.000 unit per bulan sehingga SEID mendapat jatah kuota cukup besar hingga rata-rata 10.000 unit per bulan.
"Memang banyak produk penjernih udara dari melek lain, namun banyak konsumen tahunya air purifier itu adalah Plasmacluster, dan Plasmacluster adalah teknologi yang dikembangkan Sharp," ujarnya.
Untuk memperkuat produk penjernih udara itu, SEID menambah lini produk dengan fitur baru dengan teknologi AIOT (Artificial Intelligence of Things).
Tiga penjernih udara (air purifier) terbaru Sharp tersebut dapat dikendalikan dari jarak jauh melalu aplikasi Sharp Air di PlayStore dan AppStore. Dengan aplikasi itu konsumen dapat memonitor keadaan kualitas udara di sekitar ruangan meski terpaut jarak jauh. Sharp juga menyematkan teknologi itu pada pendingin dalam ruang (AC) terbarunya.
BACA: Air Purifier, Alat Penyaring Udara yang Laku Keras di Beijing dan New Delhi