Danan mengatakan sejauh ini proses perjalanan KEK atau Kawasan Ekonomi Khusus Sukabumi, tinggal menunggu persetujuan dari Dewan KEK Nasional yang mengharuskan Sukabumi banyak masuk investor. Artinya, Danan mengklaim, dengan adanya Bukit Algoritma dan banyak investor yang masuk di dalamnya akan menjadi jawaban realisasi KEK Sukabumi.
“Itu akan menjadi jawab apa yang dipersyaratkan oleh Dewan Nasional KEK dan selesai acara ini kami akan langsung sounding ke sana,” kata Danan.
Sejauh ini, ujar dia, proses KEK Sukabumi mengalami perbagai kendala. Menurut Danan, kendalanya di antaranya belum begitu banyak investasi ke Sukabumi lantaran minimnya atau terbatasnya akses. Adanya proyek Tol Bocimi diharapkan menjadi dorongan pengusaha atau investor masuk ke Sukabumi.
“Sebelum Algoritma, awalnya KEK ini kan pariwisata, terus dikembangkan ke Eco city dan eco edukasi. Kemudian dikembangkan lagi ke Hub Science ini. Tentu ini akan jadi hal penarik investor,” kata Danan.
Hub Science yang dimaksud Danan, ialah projek riset dan pengembangan yang akan dilakukan oleh pelbagai universitas terkemuka dan ternama di negeri ini. Danan menyebut, ke depan Pemerintah Kabupaten Sukabumi berharap KEK ini dalam pengembangan dan projek riset universitas itu dan bukit Algoritma akan menjadi daya dobrak penambah jumlah kunjungan wisatawan masuk ke Sukabumi. “Dan memberikan dampak manfaat bagi kemajuan masyarakat juga,” kata Danan.
Pelaksana KSO PT Kiniku Bintang Raya, Budiman Sudjatmiko, mengatakan lahan yang akan dibangun pusat pengembangan teknologi dan industri 4.0 seluas 883 hektare. Lahan ini juga akan diberikan kepada tiga universitas ternama yakni IPB, ITB, dan UNPAD masing-masing 25 hektare.
“Jadi nanti kita juga akan kolaborasi dengan ketiga universitas itu dalam pengembangan teknologi ini. Mereka kita posisikan lahannya juga tidak jauh dari lokasi utama Algoritma,” kata Budiman.
M.A MURTADHO
Baca juga: Pesan Sandiaga Uno untuk Proyek Bukit Algoritma: Pastikan Dampak Sosial