Progres pembangunan depo telah mencapai 44,18 persen. "Kami butuh dukungan besar dari perbankan dan pemegang saham untuk kami selesaikan depo yang akan dibayar secara turnkey di mana total nilai kontraknya mencapai Rp 4,2 triliun dan kami sudah dapat sindikasi pembiayaan kurang lebih Rp 3,1 triliun," kata Farid.
Dengan dukungan sindikasi perbankan, perseroan berharap konstruksi depo dapat selesai secara keseluruhan pada awal 2022 dan LRT bisa beroperasi secara komersial pada pertengahan tahun depan.
Sesuai penugasan Adhi pada Peraturan Presiden No. 98 Tahun 2015 beserta perubahannya, telah dilaksanakan pembangunan prasarana Kereta Api Ringan/Light Rail Transit wilayah Jabodebek tahap I sejak September 2015.
Adapun, proyek LRT Jabodebek sepanjang 44 kilometer merupakan pembangunan transportasi massal terpanjang dalam satu paket dengan nilai investasi Rp 23,3 triliun. Adhi telah menerima pembayaran senilai Rp 13,3 triliun.
BISNIS
Baca juga: Adhi Karya: Akhir April, Progres Proyek LRT Jabodebek Capai 84 Persen