Lebih jauh, Arsjad menambahkan, hingga saat ini persiapannya sebagai calon ketua umum Kadin Indonesia, sudah sangat matang dan optimal. Ia telah bersilaturahmi dengan Kadin daerah di berbagai kota, juga dengan asosiasi, semakin menambah semangatnya untuk mewujudkan Kadin sebagai organisasi yang inklusif dan kolaboratif.
"Insya Allah, kami telah mendapatkan banyak dukungan dari berbagai Kadin daerah dan asosiasi-asosiasi," ucap Arsjad yang merupakan Waketum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional itu.
Selama melakukan perjalanan ke daerah-daerah, Arsjad bersama tim menyatakan tak hanya mendiskusikan program dan mencari masukan atas problem serta tantangan yang harus dipecahkan oleh Kadin ke depan. Intinya, kata dia, sudah ada semangat bersama untuk mewujudkan Kadin yang inklusif dan kolaboratif sebagai rumah bersama bagi seluruh pengusaha Indonesia.
Pengunduran waktu pelaksanaan Munas Kadin menjadi pada akhir Juni mendatang, kata Arsjad, tak lepas dari pertimbangan untuk mencegah bertambahnya kasus baru Covid-19 karena masih berdekatan dengan masa libur Lebaran. "Kami bisa memahami sudut pandang tersebut, jika memang ada permintaan untuk mengundurnya," tuturnya.
Seperti diketahui bahwa terdapat dua calon yang telah mendaftarkan diri sebagai kandidat Ketua Umum Kadin menggantikan Rosan P. Roeslani. Keduanya adalah Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid. Masing-masing kandidat telah menggelar safari dan kampanye ke daerah sebelum digelarnya Munas Kadin.
BISNIS
Baca: Bali Diperkirakan Rugi hingga Rp 35 M bila Munas Kadin Pindah Lokasi