TEMPO.CO, Jakarta - BPJS Kesehatan melaporkan sistem keamanan internal kepada Komisi Kesehatan DPR usai dugaan kebocoran data 279 juta penduduk mencuat. BPJS mengklaim telah mempunyai Security Operation Center (SOC) atau sebuah tim pusat keamanan siber yang diisi oleh sejumlah tenaga ahli.
"Kami punya SOC, ini mengamankan dan memonitor sistem keamanan, 24 jam selama 7 hari, non stop," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti melaporkan dalam rapat di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 25 Mei 2021.
SOC ini, kata Ali, juga bertugas mendeteksi, mencegah, dan menganalisis berbagai situasi. Termasuk jika ada serangan atau ancaman siber hingga perubahan yang mencurigakan.
Sebelumnya, kasus ini pertama kali mencuat pada Kamis, 20 Mei 2021. Data penduduk yang diduga bocor telah diperjualbelikan oleh akun bernama Kotz di Raid Forums, raidforums.com.
Ali mengakui bahwa data tersebut mirip dengan yang mereka punya, tapi belum diketahui apakah bersumber dari BPJS Kesehatan atau bukan. Sebab, penelusuran melalui digital forensic masih berjalan sampai hari ini.