TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk. atau BRI Sunarso mengatakan dengan fokus pada pencadangan dan sustainability kinerja, hingga akhir Kuartal I 2021 BRI mencatatkan laba sebesar Rp 6,86 triliun.
"Upaya BRI dalam menjaga sustainability juga tercermin dari rasio LDR dan CAR yang berada pada angka ideal," kata Sunarso dalam keterangan tertulis Selasa, 25 Mei 2021.
LDR BRI di akhir Maret 2021 tercatat sebesar 87,12 persen, sementara itu CAR BRI di periode yang sama tercatat sebesar 19,74 persen atau meningkat dari periode sama tahun sebelumnya sebesar 18,56 persen.
Dia mengatakan BRI memandang tantangan utama perbankan saat ini bukan mencari likuiditas, namun masih pada penyaluran kredit kepada sektor riil. Dua hal yang paling signifikan dan paling elastis mempengaruhi pertumbuhan kredit.
Pertama, kata dia, adalah konsumsi rumah tangga, dan yang kedua adalah daya beli masyarakat.
“Oleh karenanya kami akan terus mengambil peran menjadi garda terdepan pemulihan ekonomi nasional dengan menjadi mitra utama pemerintah dalam menyalurkan berbagai bantuan dan stimulus untuk meningkatkan konsumsi dan daya beli masyarakat yang pada akhirnya akan mendorong permintaan kredit," ujarnya.
Aset BRI tercatat tumbuh positif sebesar 3,83 persen yoy menjadi Rp 1.411,05 triliun di akhir Kuartal I 2021. Sementara itu, dari sisi liabilities, BRI mampu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 1.049,32 triliun atau tumbuh 1,97 persen yoy.
Tabungan tercatat tumbuh double digit sebesar 11,50 persen yoy menjadi Rp 443,87 triliun di akhir Kuartal I 2021. Peningkatan ini mengerek peningkatan dana murah (CASA) BRI, dari sebelumnya sebesar 55,90 persen di akhir Maret 2020 menjadi 58,91 persen di akhir Maret 2021.
BACA: BRI Salurkan KUR Rp 58,3 Triliun, Lebih dari 50 Persen ke Sektor Produksi
HENDARTYO HANGGI