TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordiantor Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan negara kembali menerima 8 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bulk pada Selasa, 25 Mei 2021. Vaksin tahap ke-13 yang masuk ke Indonesia tersebut akan diolah oleh PT Bio Farma (Persero).
“Dengan kedatangan bulk Sinovac, total vaksin yang diterima Indonesia sampai hari ini 83,9 juta dosis,” ujar Airlangga dalam konferensi pers yang digelar secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 25 Mei 2021.
Indonesia sebelumnya menerima tiga jenis vaksin dari perusahaan yang berbeda. Pada awal tahun, negara memperoleh stok 3 juta vakasin berbentuk vaksin jadi dari Sinovac. Vaksin ini telah diberikan kepada tenaga medis.
Selanjutnya secara bertahap, Indonesia menerima vaksin Sinovac dalam bentuk bulk atau bahan baku. Sampai 18 Mei, total vaksin bulk Sinovac mencapai 65,5 juta dosis. Selain Sinovac, Indonesia juga memperoleh 6,4 juta dosis vaksin dari AstraZeneca.
Beberapa waktu lalu, negara juga kedatangan 1 juta dosis vaksin Sinopharm. Vaksin Sinopharm ini digunakan khusus untuk vaksin gotong royong, yakni vaksinasi yang digelar secara mandiri oleh perusahaan untuk karyawannya.
“Pemerintah selalu menjaga ketersediaan stok agar pelaksanaan vaksinasi sesuai target tahapan yang telah ditetapkan,” ujar Airlangga.