TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 3,5 persen. Keputusan ini akan diambil dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 24-25 Mei 2021.
Sejak 2020, BI telah memangkas suku bunga acuan sebesar 150 basis poin (bps) hingga tahun ini. Tingkat suku bunga acuan saat ini yang sebesar 3,5 persen merupakan yang terendah sepanjang sejarah.
VP Economist Bank Permata Josua Pardede memperkirakan keputusan mempertahankan suku bunga pada bulan ini. Hal itu sejalan dengan pertimbangan BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Sementara itu, menurutnya, dari sisi global, mulai terjadi tekanan yang tecermin dari transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang kembali mengalami defisit pada kuartal I 2021 sebesar US$ 997 juta atau setara dengan 0,4 persen dari PDB.
“Kembali defisitnya transaksi berjalan mengindikasikan risiko pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ke depan kembali meningkat, apalagi sejalan dengan kembalinya aktivitas ekonomi, impor cenderung bertumbuh,” katanya kepada Bisnis, Minggu, 23 Mei 2021.
Di sisi lain, tekanan pada inflasi diperkirakan masih terbatas dikarenakan dorongan permintaan secara jangka pendek, meskipun trennya meningkat.