TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan harga emas dunia pada siang hari ini akan resisten di US$ 1.877 per troy ounce. Hal tersebut terjadi setelah logam mulia kini berada di level US$ 1.873.70 per troy ounce.
"Kalau tembus, maka akan menguji level resisten ketiga US$ 1.950 per troy ounce dan keempat US$ 2.075 per troy ounce," ujar Ibrahim, Selasa, 18 Mei 2021.
Ia menjelaskan, penguatan harga emas dunia itu didorong oleh sentimen dari sejumlah data fundamental. Beberapa faktor pemicunya kenaikan harga emas dunia adalah tingginya laju inflasi akibat stimulus tak terbatas, dan juga kebijakan bank sentral global yang masih akan dovish.
Ada juga data pemulihan ekonomi yang semu serta varian covid -19 yang terus menyebar di Asia terutama India. "Yang terakhir geopolitik di timur tengah yaitu perang antara Israel dan Palestina yang sampai saat ini masih berlangsung," kata Ibrahim.
Di dalam negeri, harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau emas Antam pada perdagangan hari ini, Selasa, 18 Mei 2021, naik Rp 10.000 dibandingkan dengan kemarin. "Harga emas batangan satu gram Rp 947.000," seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia pada hari yang sama.