Georgieva mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pertemuan tatap muka itu sangat positif. Ia juga bakal berkonsultasi dengan anggota IMF tentang permintaan negara untuk reformasi kebijakan biaya tambahan organisasi.
“Tujuannya adalah untuk mencapai kesepakatan secepat mungkin, meskipun kami tidak dapat memikirkan kesepakatan yang menuntut upaya lebih besar dari rakyat Argentina,” kata Fernandez setelah pertemuan, yang berlangsung lebih dari satu jam di hotel Sofitel di Roma.
Seperti diketahui, obligasi dalam mata uang dolar Argentina yang jatuh tempo 2030 naik tipis 0,4 sen menjadi 35,2 sen untuk denominasi dolar. Adapun obligasi jatuh tempo 2038 naik 0,6 sen menjadi 37,3 sen untuk dolar, terbesar dalam dua bulan.
Peso Argentina, yang dikelola oleh otoritas melalui pengendalian modal, jeblok hingga 11 persen tahun ini. Artinya, mata uang itu termasuk yang melemah dan terdepresiasi terdalam kedua di antara mata uang pasar berkembang.
Lebih jauh, sumber menyebutkan langkah Paris Club itu bertujuan untuk meringankan kerusakan ekonomi akibat pandemi yang dirasakan Argentna. Hingga kini Argentina telah gagal membayar utang luar negeri sebanyak sembilan kali dalam sejarahnya.
Baca: Perusahaan yang Terafiliasi dengan Sritex Ini Kembali Digugat PKPU