Calon penumpang lainnya Ito (28) mengaku mengatre sekitar dua jam lebih baru bisa mendapatkan tiket.
"Lama sekali tadi saya antre sekitar dua jam kira-kira, karena padat sekali. Tapi Alhamdulillah saya sudah dapat mi," kata Ito.
Tak sampai di situ, kondisi penumpang yang berdesak-desak juga di gerbang penjagaan hendak memasuk ke kapal. Bahkan para petugas pelabuhan harus menggunakan alat pengeras suara (mega phone) untuk menertibkan para penumpang.
"Yang tidak pakai masker, dan tidak memiliki tiket, tidak bisa masuk," teriak seorang petugas kepolisian yang melakukan pengawasan melalui alat pengeras suara.
Kepala Pos Syahbandar Terminal Pangkalan Perahu Kendari La Ode Muhammad Hayruddin mengatakan guna memastikan semua penumpang dapat diangkut semua, pihaknya menyediakan tiga armada kapal.
"Malam ini kita berangkatkan tiga armada dengan tiga trip pelayaran pertama pukul 19.00 Wita kapal yang berangkat KM Simba 1, kedua pukul 21.00 Wita yang berangkat KM Aksar Saputra 08, dan ketika KM Ukiraya 04 yang bertolak pukul 23.00 Wita," kata Hayruddin.
Dalam menghadapi penumpang yang semakin membludak menjelang larangan mudik pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak operator pelayaran, hingga tim gabungan lainnya yang melakukan pengamanan yakni TNI-Polri dan Kantor Kesehatan Pelabuhan.
"Semua tim berjibaku bekerja secara terkoordinasi, bersatu padu untuk melaksanakan tugasnya masing-masing. Tidak ada yang hanya tinggal melihat semuanya bekerja bersinergi satu padu," kata dia.
Calon penumpang kapal memadati area pelabuhan mulai dari gerbang masuk pelabuhan hingga ke loket penjualan tiket. Mereka rela berdesak-desakan demi bisa mendapatkan tiket kapal.
Pihak pelabuhan berupaya menerapkan keamanan ketat bagi calon penumpang yang hendak mudik dengan kapal mulai dari aturan yang wajib memiliki tiket termasuk menginstruksikan semua calon penumpang agar selalu menaati protokol kesehatan seperti memakai masker.
ANTARA
Baca juga: Terminal Tanjung Priok Tutup Pelayanan Bus AKAP hingga 17 Mei 2021