Arif pun menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi optimistis perekonomian Indonesia akan kembali tumbuh mulai kuartal II nanti. Untuk memastikan agar target itu tercapai, Arif mengatakan penanganan pandemi merupakan upaya utama yang harus dilakukan. Pemerintah mesti mempertahankan tren penurunan kasus aktif dan penularan wabah corona di Indonesia.
Protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, ujar dia, tidak boleh diabaikan. Arif juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudik serta meningkatkan konsumsi dengan berbelanja secara online.
Pemerintah pun, tutur dia, akan meningkatkan vaksinasi dan mempercepat penyerapan anggaran. “Presiden juga sudah meminta kepala daerah benar-benar mampu meningkatkan investasi swasta di daerahnya agar lapangan kerja ikut tercipta,” ujar Arif.
Dari sisi eksternal, pemerintah mendorong penguatan ekonomi Indonesia dengan kinerja perdagangan luar negeri. Saat ini, beberapa negara mitra dagang utama Indonesia seperti Cina, Amerika, dan Singapura telah memasuki fase pertumbuhan positif. Kondisi tersebut diyakini bisa memperkuat permintaan ekspor Indonesia ke negara-negara tersebut.
“Namun kita juga harus mencermati, mitra dagang lain seperti India justru mengalami pemburukan dalam kasus pandemi sehingga bisa mempengaruhi perdagangannya dengan Indonesia. Negara-negara utama di Uni Eropa juga masih mengalami pertumbuhan ekonomi yang negatif,” ujar Arif.
Baca: Umumkan Ekonomi RI Masih Resesi, BPS: Tanda Perbaikan Semakin Nyata