Dalam hal ini, alternatif juga dibuka dan ditawarkan oleh RNI selaku calon induk holding BUMN Pangan dengan membawa perusahaan-perusahaan dari luar negeri untuk masuk ke Indonesia sebagai investor. Apakah investor tersebut bakal menjadi investor mayoritas maupun minoritas itu, menurut Arief, semua hal masih bisa didiskusikan.
Ia lalu mencontohkan, PT Berdikari yang memiliki lahan seluas 6.000 hektare dan berlokasi di Sidrap, Sulawesi Selatan, sebagai salah satu perusahaan yang bisa digandeng untuk bekerja sama.
Selain itu ada banyak BUMN pangan lainnya juga memiliki beberapa lokasi peternakan di tempat lain. "Teknologinya dari mitra luar negeri seperti Belgia atau ke depannya dari Meksiko, atau Australia yang paling dekat. Semua kita buka kemungkinannya," kata Arief.
Wacana pembelian peternakan sapi di Belgia sebelumnya disampaikan oleh Erick Thohir dalam sebuah webinar beberapa waktu lalu. Saat itu, ia menyatakan telah meminta bantuan Duta Besar Indonesia di Belgia Andri Hadi untuk mencarikan peternakan sapi yang akan dijual di negara itu.
Tak sedikit pihak yang merespons rencana Erick Thohir tersebut. Selain karena dinilai tidak pro terhadap kemandirian pangan nasional, rencana ini juga dikhawatirkan ini justru memperbesar kuota impor daging.
ANTARA | BISNIS
Baca: Erick Thohir: UMKM Kita Hancur Lebur karena Dumping-dumping Tidak Terkendali