Bulog sebelumnya memulai distribusi daging kerbau beku impor dari India untuk memenuhi kebutuhan komoditas tersebut selama Ramadan dan Idul Fitri, penjualan dilakukan baik secara daring maupun luring. Pemasaran secara offline dilakukan melalui Rumah Pangan Kita (RPK) serta pasar bebas.
Adapun penjualan secara online dilakukan lewat toko iPanganandotcom di lokapasar Shopee yang melayani pengiriman di beberapa wilayah seperti Jakarta, Medan, Makassar, Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta.
Sementara secara umum, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bulan puasa hingga lebaran atau Hari Raya Idul Fitri, Bulog memiliki stok 13 ribu ton daging beku yang kemudian dijual dengan harga murah mulai dari Rp 80 ribuan per kilogram.
Daging beku tersebut bisa didapatkan di 53 ribu jaringan penjualan produk-produk komersial Bulog di seluruh Indonesia. "Kita dapat penugasan impor daging 80 ribu ton setahun, tapi tidak 80 ribu ton kita datangkan langsung. Yang sudah disiapkan untuk operasi pasar sebanyak 13 ribu ton untuk kebutuhan puasa dan Lebaran," tuturnya.
Penjualan daging beku dengan harga murah dilakukan sebagai bentuk kehadiran negara melalui Perum Bulog dalam menjamin ketersediaan daging yang terjangkau untuk masyarakat. "Harganya masih jauh di bawah harga daging di pasar yang Rp 130 ribu sampai Rp 140 ribu," kata dia.
BISNIS
Baca: Buwas: Bulog Dapat Impor 80 Ribu Ton Daging Kerbau Tahun Ini