Nicke Widyawati setelah menyampaikan hasil RUPS Pertamina di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2018. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Nicke resmi diangkat menjadi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) pada 29 Agustus 2018. TEMPO/Tony Hartawan
- Nicke Widyawati
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati yang menempati urutan ke-25 dalam daftar The World's 100 Most Powerful Women versi Forbes pada 2020. Majalah Forbes menulis, meski menjadi orang nomor satu di BUMN, pekerjaan Nicke dinilai sangat tergantung dengan keputusan pemerintah.
Selain diulas di Forbes, Nicke juga terpilih sebagai Perempuan Paling Berpengaruh di Dunia tahun 2020 atau Most Powerful Women International versi Fortune. Ia berapa di peringkat ke-16. Situs resmi Fortune menyebutkan Nicke sebagai CEO dan Direktur Utama Pertamina mengawasi perusahaan dengan pendapatan tahunan lebih dari US$ 54,6 miliar dan sekitar 32 ribu karyawan di seluruh dunia.
- Chrisanti Indiana
Chrisanti Indiana adalah salah satu pendiri Social Bella atau Sociolla, platform kecantikan dan kebugaran. Namanya masuk di jajaran Forbes 30 Under 30 Asia pada 2020. Forbes menulis, Sociolla berhasil menyedot perhatian konsumen yang dibuktikan dengan 1,5 juta lebih ulasan melalui platform penjualannya. Pada 2019, perusahaan mendapat pendanaan US$ 40 juta dalam putaran Seri D yang dipimpin oleh EV Growth dan Temasek, sementara pada 2018, perusahaan memperoleh investasi US$ 12 juta dalam putaran Seri C yang dipimpin oleh EV Growth.
- Elisa Suteja
Elisa Suteja adalah salah satu pendiri jaringan kopi Indonesia, Fore Coffee. Ia juga masuk jajaran Forbes 30 Under 30 Asia pada 2020. Fore Coffee yang diluncurkan pada 2018 sudah membuka lebih dari 100 gerai dalam tahun pertamanya dan pada 2019, merek ini bermitra dengan Airy untuk membuka 1.000 gerai baru di jaringan hotel di seluruh Indonesia. Pada tahun yang sama, Fore Coffee mengumpulkan pendanaan US$ 9,5 juta Seri A dari East Ventures.
- Eileen Kamtawijoyo
Juga tercatat dalam Forbes 30 Under 30 Asia pada 2020, Eileen Kamtawijoyo mendirikan Populix. Perusahaan yang beroperasi perdana pada 2018 itu menghubungkan bisnis ke database responden untuk riset pasar. Forbes menulis, Populix adalah salah satu dari 10 perusahaan rintisan yang dipimpin wanita yang terpilih untuk gelombang kedua program Xcelerate unicorn Indonesia.
- Melia Winata
Nama Melia Winata, pendiri Du Anyam, pun tercatat dalam Forbes 30 Under 30 Asia pada 2020. Du Anyam adalah perusahaan sosial yang memproduksi dan mendistribusikan kerajinan anyaman untuk meningkatkan mata pencaharian perempuan dan anak-anak di Indonesia.
Forbes mengulas, perusahaan ini menyediakan pekerjaan alternatif bagi perempuan melalui kerajinan anyam. Pada 2018, wirausaha sosial itu ditunjuk sebagai merchandiser resmi dalam perhelatan Asian Games di Indonesia. Sedangkan pada 2019, Du Anyam meraih CECT Sustainability Award untuk Best Social Enterprise in Creative Industry.