TEMPO.CO, Jakarta – Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara, menilai pengusaha sudah bisa membayar tunjangan hari raya atau THR penuh kepada pekerjanya menjelang Lebaran pada Mei mendatang. Menurut dia, sektor industri telah kembali bergairah sejak akhir kuartal I 2021.
Kondisi itu ditunjukkan dengan meningkatnya indeks manufaktur atau purchasing managers index (PMI) yang telah menyentuh 53,2 sepanjang Maret 2021. “Kalau PMI manufaktur di atas level 50, artinya industri sudah mulai bergairah atau ekspansi,” ujar Bhima saat dihubungi pada Ahad, 4 April 2021.
Di samping itu, Bhima menyebut asumsi pertumbuhan ekonomi pemerintah yang mencapai 5 persen hingga akhir 2021 menunjukkan adanya indikator pemulihan perekonomian. Bila ekonomi dianggap sudah bangkit kembali, ia berujar pengusaha harus konsisten membayarkan haknya kepada buruh.
Dengan pembayaran kewajiban THR secara penuh, pengusaha disebut-sebut justru akan untung. Sebab, pembayaran THR akan berimbas pada naiknya daya beli pekerja yang akan memberikan efek langsung kepada peningkatan belanja.
Dengan demikian, perusahaan bakal menjadi agregat bagi meningkatnya konsumsi. “Jadi tidak ada alasan, khususnya di sektor industri, untuk menunda atau mencicil THR seperti tahun lalu,” ujar Bhima.