Meski banyak yang mengenalnya sebagai pematung, Nuarta sebetulnya telah mendirikan biro arsitek sejak lama. Pada 1975 ketika masih kuliah di Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, Nyoman Nuarta ikut mendirikan perusahaan konsultan bernama Artech Matra, kemudian Megapola. Pada 2004 ia mendirikan NuArt Consultant.
Di perusahaan konsultan itu, Nuarta kemudian merekrut pekerja yang punya sertifikat keahlian arsitek. Ada juga ahli struktur bergelar doktor dan profesor. “Ide-idenya dari saya yang dikembangkan,” katanya.
Sepanjang perjalanan, kata Nuarta, pihaknya juga beberapa kali kalah saat mengikuti sayembara beberapa proyek perancangan. Ia mencontohkan pada sayembara bandara Hang Nadim di Batam, Bali, dan Jakarta. Pun di Proyek Wisata Komodo pihaknya kalah juga. “Jadi biasa kan kompetisi kita kalah, jangan marah-marah lah,” ujarnya.
Setelah desain istana negara di ibu kota ini terpilih, Nuarta mengaku bekerja untuk pemerintah. “Saya bekerja untuk PUPR karena ini kan swakelola dalam prarencana ini,” tuturnya.
Baca: Melihat Detail Desain Istana Negara Garuda di Ibu Kota Baru Karya Nyoman Nuarta