TEMPO.CO, Denpasar - Desain istana negara dengan burung garuda membentang di ibu kota baru karya Nyoman Nuarta masih ramai diperbincangkan publik. Seniman Bali ini mengaku telah menjadi pemenang sayembara desain yang diadakan pemerintah.
Nyoman Nuarta menyebutkan menyelesaikan proses desain dalam waktu 12 hari. Berbeda dengan Istana Bogor dan Istana Merdeka dengan arsitektural kolonial, ia menyebutkan konsep desain istana negara di ibu kota baru membawa kesan lebih Indonesia asli.
Atas dasar itulah ia memilih burung garuda sebagai lambang negara dalam konsep desain istana negara tersebut. "Ketika kita menyebutkan nama garuda maka itulah sebuah rumah besar (istana) bagi persaudaraan, persatuan, dan kerukunan hidup bersama," kata Nuarta kepada Bisnis, Selasa, 30 Maret 2021.
Semboyan Bhineka Tunggal Ika kemudian dituliskan pada pita yang dicengkeram jari-jari kaki Garuda. Dengan begitu, istana negara ibu kota baru akan menjadi simbol pemersatu bangsa.
Nyoman Nuarta menjelaskan, simbol persatuan yang dilekatkan pada garuda, dalam istana negara nantinya akan benar-benar ditransformasikan dan diwujudkan dalam bentuk pola arsitektur dengan mempertimbangkan aspek-aspek estetik, nilai guna, serta manfaat bagi kemajuan dunia pariwisata Tanah Air.
Istana negara mengusung konsep garuda ini, menurut dia, tak berhenti hanya sebagai landmark sebuah kawasan. Lebih jauh dari itu, konsep ini adalah perwujudan pencapaian sinergi antara seni, sains, dan teknologi.