TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Kementerian Perdagangan Asep Asmara memaparkan upaya pemerintah menghadapi kendala ekspor sawit Indonesia.
"Mengupayakan pengurangan hambatan tarif dan non tarif di negara tujuan, baik dengan pendekatan perundingan bilateral, regional maupun multilateral," kata Asep dalam diskusi virtual, Rabu, 31 Maret 2021.
Sebagai contoh, kata dia, isu biodiesel di Uni Eropa, Amerika Serikat dan beberapa hambatan tarif di India, Pakistan serta Afrika.
Kedua, mengoptimalkan business matching, showcase dan pertukaran informasi baik melalui ITPC dan Trade Expo Indonesia.
Ketiga, mencari berbagai upaya direct export ke pasar tujuan seperti untuk Afrika minyak goreng dalam kemasan dipasok oleh industri di Timur Tengah, sedangkan bahan baku dalam bentuk minyak goreng curah dari Indonesia.
Keempat, menguatkan konsolidasi nasional dan kerja sama internasional dalam meningkatkan kampanye positif sawit.
Adapun Asep menuturkan terdapat beberapa kendala ekspor sawit Indonesia di pasar global. Seperti kendala soal isu tenaga kerja oleh Inggris, isu lingkungan oleh Inggris dan Australia, palm oil free certification trademark oleh Inggris dan Australia, tarif impor oleh India, isu kesehatan oleh Australia dan Pakistan, dan sertifikat sustainable oleh Jepang.
BACA: Percepat Pemulihan Ekonomi, Kadin Desak Hilirisasi Sawit dan Karet
HENDARTYO HANGGI