Terkait posisi likuditas, Bank Panin mengklaim masih terjaga dengan baik terlihat dari adanya peningkatan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 8,9 persen, dan telah mencapai Rp 143,03 triliun dengan didorong kenaikan dana murah tabungan dan giro.
Tabungan tumbuh 14,7 persen dan giro tumbuh sebesar 18,9 persen, membuat rasio dana murah (CASA) perseroan kini naik menjadi 39,4 persen.
Adapun, rasio likuiditas Loan to Deposit Ratio (LDR) berada pada posisi optimum sebesar 83,3 persen. Pada akhir 2020, rasio NPL terjaga dan membaik menjadi 3,01 persen dibanding akhir tahun 2019 sebesar 3,02 persen.
Bersamaan dengan itu, Bank Panin juga terus meningkatkan pencadangan aktiva produktif. "Hal tersebut terlihat selama tahun 2020 ini, Panin pun telah mengalokasikan biaya pencadangan penurunan kualitas aset yang cukup signifikan sebesar Rp 2,69 triliun, sehingga NPL coverage ratio telah mencapai lebih dari 151 persen."
BISNIS
Baca juga: Bank Panin Jelaskan ke Bursa Soal Penggeledahan KPK