8. Target Kedua 2021
Pada Maret 2020, giliran Menteri Perhubungan Ad Interim saat itu Luhut Pandjaitan yang memastikan proyek pembangunan proyek ini masih sesuai jadwal. Kereta cepat diproyeksikan mulai beroperasi pada 2021.
"Kereta cepat masih on schedule," ujar Luhut singkat dalam siaran langsungnya, Senin, 16 Maret 2020.
9. Direksi Dirombak, Biaya Membengkak
Di tengah proyek yang berjalan penuh persoalan, pemegang saham KCIC memutuskan untuk merombak susunan dewan komisaris dan dewan direksi perseroan. Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada Selasa, 16 Maret 2021.
Dua sumber Tempo yang mengetahui ihwal rapat umum pemegang saham tersebut membenarkan bahwa perombakan bertujuan untuk menyelesaikan berbagai persoalan proyek kereta berkecepatan 350 kilometer per jam itu.
Ditemui di tempat terpisah, kedua sumber membenarkan proyek itu dibebani biaya yang membengkak alias cost overrun, jauh melebihi rencana awalnya. Bila merujuk pernyataan pemerintah dan PT KCIC pada Agustus 2019, investasi kereta yang bisa memangkas jarak tempuh kedua kota dari 3 jam menjadi 45 menit itu itu mencapai US$ 6 miliar atau sekitar Rp 85 triliun.
“Jadi perubahan struktur manajemen itu sudah disesuaikan dengan kebutuhan proyek kereta cepat ke depannya,” kata salah satu sumber tersebut, Ahad, 21 Maret 2021.
Sumber Tempo yang memahami rencana itu mengatakan salah satu persoalan yang dihadapi adalah pembengkakan biaya proyek. Nilai proyek yang mulanya direncanakan sebesar US$ 6,07 miliar diperkirakan membengkak sekitar 23 persen. "Tapi hitungan ini masih bergerak," kata dia kepada Tempo, Senin, 22 Maret 2021.
10. Target Ketiga 2022
Di tengah masalah pembengkakan biaya ini, KCIC menyatakan terus mempercepat pembangunan proyek kereta cepat Jakarta- Bandung untuk mengejar target penyelesaian di tahun 2022. Ihwal adanya kendala dan perubahan di lapangan, perseroan mendorong semua kontraktor untuk mencari solusi efektif agar persoalan dapat teratasi.
"Melalui monitoring rutin mingguan, progres pembangunan dan percepatan yang dilakukan dapat terpantau dan direspon sesegera mungkin, agar target pekerjaan dapat dipenuhi," ujar Sekretaris Perusahaan KCIC Mirza Soraya dalam jawaban tertulisnya kepada Tempo, Rabu, 24 Maret 2021.
Baca Juga: Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Membengkak, Apa Saja Pemicunya?