Selain itu, seleksi ini juga bertujuan untuk menggenjot daya saing ASN. Salah satunya dengan terus mengurangi jumlah PNS yang bekerja sebagai pelaksana administrasi. Tapi Tjanjo belum menjelaskan, apakah dalam seleksi ini jabatan pelaksana administrasi ini masih akan dibuka atau tidak.
Saat ini, kata Tjahjo, ada 4,6 juta yang bekerja sebagai PNS. Jumlah terbanyak didominasi oleh pelaksana administrasi dengan jumlah 39 persen. Baru kemudian guru dan dosen 36 persen, tenaga teknis dan kesehatan 14 persen, serta terakhir struktural 11 persen.
Sebelumnya Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Dwi Wahyu Atmaji mengklaim rekrutmen CPNS dengan sistem Computer Assisted Test (CAT) membuat proses seleksi menjadi lebih adil dan transparan.
Sistem yang digunakan sejak tahun 2013 tersebut, menurut Atmaji, juga mampu menjaring CPNS dengan kualitas dasar yang baik serta berhasil menekan kemungkinan terjadinya kecurangan dan praktik KKN dalam rekrutmen CPNS.
Meski begitu, menurut dia, keberhasilan dan kemajuan dalam penerimaan CPNS ini tidak menghentikan proses perbaikan berkesinambungan yang dilakukan oleh pihaknya. "Misalnya dengan memulai proses talent scouting atau pengembangan proses penerimaan berbasis kebutuhan yang bukan dilakukan setahun sekali pada waktu tertentu,” tutur Atmaji dalam rapat koordinasi yang digelar virtual bersama instansi pusat dan daerah, pada hari ini, Kamis, 4 Maret 2021.
Baca: Rekrutmen ASN Tahun 2021 Resmi Diumumkan, 83.000 Formasi untuk Pemerintah Pusat