TEMPO.CO, Jakarta - Sejak awal pandemi Covid-19 sampai sekarang, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menebar diskon listrik untuk rumah tangga di Tanah Air.
Sejak program ini dimulai pada April 2020, total uang yang keluar untuk menanggung stimulus ini mencapai Rp 13,15 triliun. "Untuk 33,02 juta pelanggan," kata Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, 22 Maret 2021.
Uang Rp 13,5 triliun ini berasal dari APBN 2020. Saat pemberian diskon listrik, PLN menanggung terlebih dahulu biaya tersebut dan jadi utang pemerintah. Per Januari 2021, PLN telah menerima kompensasi atas semua utang pemerintah tersebut.
Program masih berlanjut di 2021. Pada Triwulan I (Januari sampai Maret 2021) pemerintah menganggarkan dana Rp 4,66 triliun. Pada periode tersebut, diskon diberikan 100 persen untuk pelanggan 450 VA dan 50 persen untuk pelanggan 900 VA.
Perusahaan pelat merah ini juga bersiap menyalurkan diskon untuk Triwulan II (April sampai Juni 2021), tapi belum diketahui berapa anggaran yang disiapkan pemerintah. Hanya saja, besaran diskonnya berkurang jadi hanya 50 persen untuk 450 VA dan 25 persen untuk 900 VA.
PLN, kata Bob, siap mendukung dan menjalankan keputusan pemerintah untuk terus memberikan stimulus listrik bagi masyarakat kecil, pelaku usaha dan sosial yang terdampak Covid-19. "Karena sifatnya perpanjangan, saya yakin penyaluran akan berjalan lancar,” kata dia.
Baca: PLN Siap Tebar Diskon Listrik Sampai 50 Persen, Simak Lagi Rinciannya