Lebih jauh Powell mengaku ragu akan cryptocurrency dan kasus penggunaannya. Token itu mungkin pengganti emas, tetapi perubahan harga yang liar membuatnya tidak layak untuk menggantikan dolar.
Walaupun mata uang kripto tidak mungkin didukung The Fed, bank sentral telah mempertimbangkan untuk membuat mata uang digitalnya sendiri. The Fed bermitra dengan peneliti MIT pada bulan Agustus untuk membangun dan menguji mata uang digital bank sentral.
Meski begitu, Powell menegaskan bahwa, meskipun bank masih mempelajari potensi dolar digital, pemeriksaan serius diperlukan sebelum mata uang semacam itu diterapkan. "Untuk bergerak maju dalam hal ini, kami membutuhkan dukungan dari Kongres, dari administrasi, dari elemen masyarakat luas, dan kami belum benar-benar memulai pekerjaan keterlibatan publik itu," katanya, dikutip dari Business Insider.
Harga Bitcoin pada awal pekan lalu turun meninggalkan rekor tertingginya. Per hari Senin, 15 Maret 2021, Bitcoin berada di sekitar level US$ 60.000 atau sekitar Rp 864,3 juta (asumsi kurs Rp 14.404 per dolar AS).
Mata uang digital terpopuler itu terpeleset menjadi US$ 58.957 atau sekitar Rp 849,3 juta di perdagangan Asia. Padahal pada Sabtu pekan lalu, Bitcoin menembus rekor US$ 61.782 atau sekitar Rp 889,9 juta.
BISNIS
Baca: Bitcoin Jatuh ke Rp 849,3 Juta Setelah Pekan Lalu Capai Rekor Tertinggi