TTMPO.CO, Jakarta - PT Pupuk Kalimantan Timur atau Pupuk Kaltim menyiapkan investasi sekitar US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 36,25 triliun (kurs Rp 14.500) dalam lima tahun ke depan untuk membangun pabrik di Teluk Bintuni, Papua Barat dan Bontang, Kalimantan Timur.
"US$ 2 miliar (atau Rp 29 triliun) untuk proyek di Bintuni, yaitu pabrik urea, ammonia, dan methanol, sisanya untuk proyek di Bontang, seperti pembangunan pabrik NPK baru, pabrik soda ash, dan lainnya US$ 500 juta," ujar Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi, Ahad, 21 Maret 2021.
Rahmad mengatakan proyek industri baru di Bintuni saat ini masih berada pada tahap yang sangat awal. Perseroan masih terus berkomunikasi intensif dengan produsen gas dan kementerian terkait.
"Beberapa hal pokok sudah disepakati tapi detailnya sedang kami terus dalami," ujar Rahmad.
Berdasarkan linimasa, ia berharap konstruksi bisa dilakukan pada 2023. Untuk itu, perseroan akan melakukan banyak persiapan di 2022, misalnya persiapan lahan dan lainnya. Kalau terlaksana, ia berharap pabrik urea, ammonia, dan methanol itu mulai beroperasi pada 202.
"Jadi 5 tahun dari sekarang insya Allah kita akan memiliki suatu operasi yang cukup signifikan di Bintuni. Bintuni ini kalau dari sisi besar gas yang kita akan olah kira-kira separuh yang kita olah di Bontang. Cukup signifikan besar," kata Rahmad.