TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi segera membahas mengenai pembentukan Dewan Penunjang Ekspor untuk mendukung peningkatan ekspor UMKM. Hal tersebut juga merespons Presiden Jokowi sebelumnya yang mengingatkan agar Dewan Penunjang Ekspor kembali dihidupkan.
"Ini bagian dari Raker yang akan kita bicarakan," ujar Lutfi dalam konferensi pers soal Rapat Kerja Kementerian Perdagangan, Kamis, 4 Maret 2021.
Lutfi mengatakan saat ini hampir 95 persen ekspor Indonesia dikerjakan UMKM. Namun, kontribusinya kepada Produk Domestik Bruto hanya 13 persen. "Jadi jumlahnya banyak tapi harganya kecil-kecil, ini akan kami perbaiki."
Menurut Lutfi, Kementerian Perdagangan memang telah memiliki DIrektorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional. Namun, keberadaan Dewan Penunjang Ekspor nantinya akan mengisi peran yang berbeda.
"Dewan Penunjang Ekspor tersebut sebagai badan yang bisa mempelajari dan eksekusi pasar tertentu," ujar dia.
Dalam bayangannya, saat ini ada dua pasar utama yang bisa dikerjakan, yaitu busana muslim dan industri halal Indonesia. Untuk dua industri tersebut, kata dia, diperlukan adanya desainer-desainer yang baik. Sementara, Kementerian Perdagangan tidak memiliki desainer untuk industri tersebut.