TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal bukanlah satu-satunya korban dari keberadaan mafia tanah. Sebab ternyata, Kementerian Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional mencatat sudah ada laporan 130 kasus mafia tanah.
Kasus ini terjadi sejak 2018 hingga saat ini. Bentuknya bun beragam, mulai dari sengketa tanah hingga konflik pertanahan.
"Keberadaan mafia tanah di Indonesia sangat meresahkan masyarakat," kata Tenaga Ahli Kementerian Agraria Iing Sodikin Arifin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 28 Februari 2021.
Sebelumnya, Dino menjadi korban kasus mafia setelah rumah milik ibunya, Zurni Hasyim Djalal, yang beralih nama di Badan Pertanahan Nasional. Hasil penyelidikan Polda Metro Jaya menemukan ada permainan mafia tanah yang menyasar rumah keluarga itu.
Total ada 15 tersangka yang ditangkap dalam kasus mafia tanah tersebut. Satu di antaranya adalah Fredy Kusnadi, sosok yang kerap disebut Dino sebagai dalang penipuan sertifikat rumah ibunya.
Setelah kasus ini mencuat, Polri pun membentuk Satgas Anti Mafia Tanah hingga ke tingkat daerah. Satgas ini dibentuk bekerja sama dengan Kementerian Agraria atau Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Iing mengatakan Satgas ini bertujuan untuk mematikan seluruh jaringan mafia tanah di Indonesia. "Kami akan memperkyuat justifikasinya, menggulung mafia tanah itu," kata dia.
BACA: BPN Sumatera Barat Siapkan Rp 821 M untuk Pembebasan Lahan Tol Padang-Pekanbaru
FAJAR PEBRIANTO