"Hanya dibawah Turki (81,61 persen) dan Afrika Selatan (46,54 persen)," kata Prastowo. Tapi, rasionya lebih tinggi dari negara lain seperti Malaysia (21,83 persen), Singapura (11,93 persen), Thailand (35,73 persen), hingga Brazil (14,05 persen).
5. DSR to Income
Prastowo juga menampilkan data perbandingan rasio utang dengan pendapatan negara alias Debt Service Ratio (DSR) to Income. Pada tahun 2020, rasionya mencapai 28,1 persen.
Kemudian terus menurun sampai ke titik terendah pada 2012 ke posisi 11,3 persen. Artinya, semakin sedikit uang negara yang keluar untuk bayar utang.
Tapi setelah itu, rasionya terus menanjak sampai ke posisi 18,4 persen pada 2019. Menurut Prastowo, kenaikan lebih disebabkan oleh meningkatnya jumlah pinjaman jatuh tempo. Sehingga menambah porsi cicilan pokok.
Hingga pada 2020, kenaikan utang semakin tinggi yaitu ke posisi 23,8 persen. "Memang naik karena pandemi," kata Prastowo.
BACA: Sri Mulyani: 15 Persen Rakyat Belum Dapat Sumber Air Minum Layak
FAJAR PEBRIANTO