Adapun banjir yang terjadi di sejumlah kawasan Jakarta Timur terjadi dengan ketinggian bervariasi mulai 40 sentimeter hingga satu meter lebih dan merendam rumah penduduk.
"Rumah penduduk yang terendam banjir di antaranya berada di Kavling DKI Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit," kata salah seorang warga setempat, Wishnu.
Ia menyebutkan, kondisi saat ini di ujung perumahan tepatnya di RT 001 RW 09 Kavling DKI, banjir sudah hampir seleher.
"Terakhir banjir di sini 1 Januari 2020, sebab sampai sekarang belum ada pelebaran kali. Saluran yang mengarah ke Banjir Kanal Timur (BKT) agak menanjak, perlu pompa," kata Wishnu.
Wishnu menyebutkan, banjir di lingkungan warga terjadi akibat kiriman air dari saluran Kalimalang yang melintas di saluran warga. "Kalau di Bekasi hujan, air muaranya ke sini. Tapi biasanya dalam dua sampai tiga jam biasanya surut," katanya.
Tak hanya di Kavling DKI, banjir juga dialami ratusan kepala keluarga di RW 03 Kelurahan Makasar, Kecamatan Cipinang Melayu dan di sini titik terparah setinggi satu meter.
"Hujan deras dari jam 01.00 WIB air perlahan tinggi. Ketinggian di atas pinggang, di belakang bisa sedada, sekitar satu meter lebih," kata Agung, warga setempat.
Sementara itu, Koordinator Pekerja Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Makasar, Suwarjo, menyebutkan air mulai naik pukul 03.00 WIB dan mencapai puncaknya sejam kemudian. "Paling tinggi 40 sentimeter," katanya.
Walau air mulai menyusut sejak pukul 09.00 WIB, namun genangan air sempat memutus pergerakan kendaraan yang ada di sekitar lokasi banjir dari arah Pinang Ranti menuju arah PGC Cililitan atau Halim.
ANTARA
Baca: BMKG Tetapkan Status Siaga Banjir Bandang di Seluruh Provinsi di Pulau Jawa