TEMPO.CO, Jakarta – Maskapai penerbangan Sriwijaya Air menanggapi laporan investigasi awal Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT atas kecelakaan SJ 182 di Kepulauan Seribu yang menewaskan 62 orang penumpang, pilot, dan awak kabin. Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Jauwena mengatakan perusahaannya mendukung investigasi tersebut hingga kelar.
“Posisi Sriwijaya Air adalah kami akan terus memberikan dukungan penuh kepada KNKT selama proses investigasi ini berlangsung,” ujar Jefferson dalam keterangan tertulis pada Rabu, 10 Februari 2021.
Adapun saat ini, KNKT masih membutuhkan waktu untuk menyelesaikan proses investigasinya. KNKT juga masih mencari memori kotak hitam cockpit voice recorder atau CVR berisi rekaman percakapan pilot dan co-pilot sebelum kecelakaan berlangsung.
Dalam laporan awalnya, investigator KNKT menemukan sistem autothrottle Sriwijaya Air SJ 182 mengalami anomali. Pergerakan sistem pengatur daya atau gas ini terekam dalam data yang dilaporkan KNKT pada investigasi awal kecelakaan pesawat.
“Autothrottle mengalami anomali, yang kiri mundur terlalu jauh, sedangkan yang kanan benar-benar tidak bergerak atau macet. Namun kami belum tahu sampai saat ini apakah ada kerusakan,” ujar Ketua Subkomite Investigasi Udara KNKT Nurcahyo.
Autothrottle merupakan sistem pengatur gas yang memungkinkan pilot menentukan kecepatan (speed) dan dorongan (thrust) pesawat secara otomatis. Dalam sistem kecepatan, autothrottle berguna untuk mengatur penerbangan pesawat dalam batas yang aman.