TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan arah tren perbaikan pertumbuhan ekonomi terlihat dari triwulan II hingga IV, meski masih kontraksi.
"Sehingga secara keseluruhan 2020 kontraksi 2,07 persen. Terus terang ini lebih rendah dari yang kami perkirakan," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam rapat dengan komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 9 Februari 2021.
Tren perbaikan itu terlihat pada kuartal IV 2020, pertumbuhan ekonomi terkontraksi 2,19 persen (yoy), membaik dari kuartal III yang minus 3,49 persen (yoy) dan kuartal II minus 5,32 persen (yoy).
Sedangkan Bank Indonesia sebelumnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi terkontraksi minus 1 persen hingga minus 2 persen.
Dia mengatakan perbaikan ekonomi mulai terjadi di kuartal IV 2020, namun tidak secepat yang diperkirakan. Menurutnya, pemulihan ekonomi 2021 akan bergantung dengan program vaksinasi dan langkah pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Jadi dilihat perbaikan memang terus berlanjut, namun seberapa cepat akan sangat tergantung dengan vaksinasi,” kata dia.
Perry juga mengatakan sejumlah indikator terlihat perbaikan sejak beberapa bulan lalu, seperti konsumsi rumah tangga. Pada kuartal IV 2020, konsumsi rumah tangga terkontraksi 3,61 persen (yoy). Angka itu membaik dibandingkan kuartal III yang minus 4,05 persen (yoy) dan kuartal II minus 5,52 persen (yoy).
Perbaikan ekspor, kata dia, juga membaik ditambah konsumsi pemerintah sebagai stimulus fiskal mendukung pemulihan ekonomi.“Yang menjadi isu di sana adalah investasi bangunan yang belum meningkat secara cepat. Ekspor maupun impor mengalami perbaikan, PMI perbaikan,” kata Perry menanggapi tren perbaikan pertumbuhan ekonomi.