"Ini sangat penting dan sebagaimana juga sehebat-hebatnya ahli atau scientist, tidak bisa menciptakan darah sekaligus plasma. Karena itu plasma harus dari orang ke orang," ujar pria yang akrab disapa JK ini.
Lebih jauh JK menghargai upaya BUMN untuk melakukan donor plasma di 34 provinsi. PMI sebagai pelaksana memiliki punya 225 unit donor darah di Indonesia, dan 34 di antaranya memiliki peralatan untuk dapat melaksanakan donor plasma dari para penyitas.
Kendati begitu, kata dia, terapi tersebut tidak mudah. Karena dari 100 orang yang ingin donor plasma, rata-rata yang dapat diterima hanya 10 sampai 20 persen.
Saat ini PMI sudah memberikan 14.500 kantong darah kepada yang membutuhkan sejak Mei. Namun jumlah itu masih jauh dari cukup.
Menurut Kalla, memang diperlukan vaksinasi yang masif untuk korban Covid-19. Dia juga berharap donor plasma ini dapat mengurangi jumlah orang yang meninggal dan mengurangi obat penderita Covid-19.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan program ini merupakan konsistensi dari Kementerian BUMN dan perusahaan BUMN dalam melawan Covid-19. “Potensi dan sumber daya BUMN sangat besar. Tersebar merata di seluruh provinsi di Indonesia dan harus menjadi garda terdepan dalam tiap kesempatan," ucapnya.
Erick Thohir menjelaskan program kerja sama BUMN dengan PMI ini secara keseluruhan bertujuan untuk menekan jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air. Selain itu, kerja sama ini untuk mendorong karyawan dan keluarga BUMN yang sudah pernah terinfeksi untuk menyelamatkan pasien Covid-19.
Baca: 3 Tugas Erick Thohir untuk Wakil Komisaris Pertamina Pahala Mansury